Blog

Cybersecurity Tidak Hanya Menjadi Isu Bagi Perusahaan Teknologi Namun juga Bisnis Lainnya 09 October 2017 Blog

Cybersecurity Tidak Hanya Menjadi Isu Bagi Perusahaan Teknologi Namun juga Bisnis Lainnya

Berita tentang pelanggaran data (data breaches) biasanya melibatkan perusahaan besar, yang mengarah ke asumsi bahwa masalah keamanan maya hanya menjadi perhatian bagi bisnis yang lebih besar. Namun kenyataannya, pelanggaran data dan cybersecurity harus menjadi perhatian semua pemilik bisnis, tidak hanya orang-orang yang bekerja untuk perusahaan besar atau industri teknologi, namun juga bisnis lainnya.

Tujuan dari hacker itu sendiri adalah untuk mendapatkan data pribadi yang sensitif dan dapat mereka jual atau memanipulasi untuk mendapatkan keuntungan. Akibatnya, tidak ada alasan lagi bagi hacker ini untuk menghindari usaha kecil hingga menengah, mengingat bahwa mereka biasanya memiliki lebih sedikit sumber daya untuk mencurahkan perlindungan dan keamanan cybersecurity itu sendiri.

Selain itu, karena semakin banyak industri menemukan hardware dan peralatan mereka yang terhubung ke internet, kemungkinan penyebaran pelanggaran cybersecurity ke industri non-teknologi juga akan meningkat.

Yang juga perlu diketahui bahwa banyak hacker yang mengasah bisnis kecil yang tidak berada di industri teknologi, dengan asumsi bahwa kurangnya kedekatan dengan keahlian teknis membuat sistem mereka mudah diretas oleh hacker. Maka dari itu, semua pemilik bisnis harus menyadari 3 tips cybersecurity seperti di bawah ini:

  1. Run Routine Checkups

Salah satu cara untuk membantu memerangi adanya cybersecurity adalah dengan melakukan pengecekan rutin di jaringan dan teknologi perusahaan, yang dapat membantu menemukan adanya kerentanan.

  1. Do not store unnecessary information

Tips yang paling mudah dan juga efektif untuk mencegah kecelakaan cybersecurity bisa dilakukan dengan menyimpan data yang relevan dan jangan menyimpan informasi yang tidak perlu. Meskipun terkadang beberapa bisnis meminta data seperti Jamsostek, nomor SIM, seharusnya data tersebut tidak perlu disimpan, cukup hanya dengan memastikan bahwa identitas mereka dapat diverifikasi saja. Dengan tidak menyimpan beberapa informasi pribadi tersebut dapat menimbulkan kesulitan untuk hacker meretas data Anda.

  1. Limit Employee Access To Sensitive Data

Inside jobs atau yang biasa disebut sebagai sebuah kejahatan yang dilakukan oleh atau dengan bantuan seseorang yang tinggal atau bekerja di tempat terjadinya adalah ancaman utama bagi bisnis cybersecurity. Karyawan bisa saja mencari penghasilan lebih dengan mencuri informasi pribadi yang dapat mereka akses.

Sebagai alternatif, peretas mungkin meminta karyawan dan membagi keuntungan dengan mereka. Dengan itu, perusahaan pun harus mencegah hal tersebut terjadi dengan membatasi akses karyawan ke data yang sensitif.

Pelanggaran yang terjadi pada AT&T pada tahun 2014 pun sebagian disebabkan oleh karyawan internal yang melakukan pencurian data, dan hal ini tidak hanya terjadi pada perusahaan besar saja, namun juga dapat terjadi pada perusahaan yang lebih kecil.

Maka dari itu, karena masalah cybersecurity ini relevan dengan bisnis manapun terlepas dari ukuran besar atau tidaknya, tindakan pencegahan yang tepat harus selalu menjadi prioritas.

Continue Reading  
Indonesia Knowledge Forum VI – 2017: Moving Our Nation to the Next Level 04 October 2017 News

Indonesia Knowledge Forum VI – 2017: Moving Our Nation to the Next Level

Pesatnya pertumbuhan bisnis startup dalam beberapa tahun terakhir ini telah mendorong perusahaan untuk mulai berpikir dan menerapkan strategi baru. Hal ini pun dirasakan oleh Yayasan Bakti BCA melalui Layanan Belajar BCA yang akan membahasnya di Indonesia Knowledge Forum VI – 2017: Moving Our Nation to the Next Level pada tanggal 3 – 4 Oktober 2017, mulai pukul 08.30 – 17.00 WIB di Ballroom Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.

Acara ini merupakan acara rutin yang dilakukan tiap tahun, dan sudah merupakan tahun ke-enam IKF diselenggarakan sebagai salah satu “Pesta Akbar Pengetahuan” terbesar di Indonesia. Terdapat 23 pembicara utama yang datang baik dari Indonesia maupun luar negeri, yang berpartisipasi dalam acara ini untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dan juga inspirasi dalam mengembangkan bisnis digital.

Tidak hanya itu, acara ini juga dilengkapi dengan serangkaian pameran-pameran yang dapat menginspirasi dan memberi wawasan baru untuk pengembangan komunitas bisnis Indonesia. Phintraco Group, melalui empat anak perusahaannya, yaitu: Phintraco Technology, MitraComm Ekasarana, Phintraco Consulting dan Aplikas Servis Pesona pun ikut serta dalam acara ini. Di sini Phintraco memberikan informasi tentang produk solusi yang dimiliki dari berbagai kategori, seperti: security systems, contact center, applications, consulting dan solutions.

Di hari pertama, terdapat beberapa sederetan pembicara yang ikut mengisi acara, seperti: Faisal Basri seorang Pengamat Ekonomi, Philia Wibowo sebagai Partner dan Presiden Direktur Indonesia Mckinsey & Company, dan juga Ashraf Sinclair sebagai Celebrity Investor, Sebastian Togelang sebagai Founder and Managing of Kejora Group.

Sedangkan pada hari kedua, pembicara yang hadir menjadi lebih banyak dari hari sebelumnya. Diketahui beberapa nama, seperti: Alexander Rusli sebagai CEO PT Indosat, Henky Prihatna sebagai Country Industry Head of Google Indonesia, Kusomo Martanto sebagai CEO Blibli.com dan masih banyak pembicara lainnya.

Dengan mengangkat tema “Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi melalui Kolaborasi Digital”, diharapkan acara ini dapat menjadi sebuah One Stop Knowledge Solution bagi setiap organisasi yang membutuhkan pengetahuan untuk diterapkan dalam organisasinya. Tidak hanya itu saja, acara ini juga dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan untuk memajukan dunia usaha di Indonesia.

 

Continue Reading  
Cara Mengamankan Security Systems dari Serangan Ransomware atau Unknown Malware 13 September 2017 News

Cara Mengamankan Security Systems dari Serangan Ransomware atau Unknown Malware

Sistem keamanan (security systems) saat ini tengah diuji dengan bermunculannya ransomware dan malware yang tidak dikenal. Mulai dikenal dengan ransomware bernama WannaCry, dan Petya Ransomware, kedua ransomware ini mengakibatkan beberapa perusahaan di Indonesia maupun di luar negeri menjadi resah. Bagaimana cara mengamankan security systems dari serangan ransomware atau unknown malware?

Sebelum itu kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dilakukan oleh ransomware ini. Ransomware tersebut diketahui mengunci layar dan tidak membiarkan user untuk dapat mengakses sistem sampai uang tebusan dibayar. Namun jenis malware ini dapat dihapus dengan melakukan pencarian dan membersihkan pop-up yang muncul.

Untuk menanggapi hal tersebut, salah satu anak perusahaan dari Phintraco Group, PT Aplikas Servis Pesona hadir dengan security solution nya. Aplikas melalui produk-produknya mampu memberikan solusi dan cara mengamankan security systems dari serangan ransomware atau unknown malware. Hal ini disampaikan langsung oleh Hendro Wibowo, Technical Manager dari Aplikas, melalui lima point sebagai berikut:

1. Build a “human firewall”

Hendro mengatakan bahwa ancaman terbesar dari terserangnya ransomware adalah pengguna yang membiarkan ransomware aktif di dalam endpoint (PC atau perangkat). Kesadaraan pengguna akan keamanan dan bahaya yang akan timbul menjadi pertahanan awal untuk menghindari ransomware ini.

Pikirkan sebelum Anda klik | Jika Anda menerima email berisi lampiran, pikirkan terlebih dahulu sebelum mengkliknya. Jika Anda tidak mengharapkannya atau terlihat mencurigakan, lebih baik dihapus, meskipun jika itu muncul dari seseorang yang Anda kenal. Anda bisa langsung menanyakan kepada orang tersebut, apakah yang dikirimkan itu sah atau tidak.

2. Allow only whitelisted items to execute

Gunakan metode “application control“, yang mampu menawarkan whitelist yang diatur secara sentral untuk memblokir file executable yang tidak sah pada server, desktop perusahaan, maupun perangkat fixed-function, sehingga mampu mengurangi serangan awal untuk sebagian besar ransomware.

3. Apply all current operating system and application patches

Update PC dan perangkat Anda | Pastikan sistem operasi PC Anda sudah ter-update. Pembaruan perangkat lunak (software) dan ‘patches‘ berisi perbaikan keamanan yang mampu mengamankan PC Anda dan membuat ransomware dan virus untuk menginfeksinya.

4. Update security software regularly

Selalu update perangkat lunak keamanan Anda. Virus dan ancaman baru akan muncul setiap saat, jadi penting untuk selalu memperbarui perangkat lunak keamanan Anda. Pastikan software security Anda seperti antivirus, anti-malware, anti-spam selalu ter-update.

5. Backup your file regularly

“Selalu pastikan Anda melakukan backup data secara rutin. Dengan begitu, jika Anda mendapatkan gangguan serangan ransomware, Anda dapat menghapus disk drive Anda sampai bersih dan mengembalikan data Anda dari backup,” jelas Hendro. Bahkan backup itu sendiri juga bisa terinfeksi, jadi Anda harus melepaskan drive cadangan dari PC Anda untuk mencegah hal ini terjadi. (MEL)

Source:http://m.tribunnews.com/techno/2017/09/05/cara-mengamankan-security-systems-dari-serangan-ransomware-atau-unknown-malware

 

Continue Reading