Blog

Microservices Pivotal: Mengirimkan Software yang Terukur dan Lebih Cepat 29 October 2018 Blog

Microservices Pivotal: Mengirimkan Software yang Terukur dan Lebih Cepat

Microservices dikenal sebagai membagi aplikasi menjadi layanan yang lebih kecil dan saling terhubung. Lain halnya jika dibandingkan dengan monolitik yang merupakan kebalikan dari Microservices. Monolitik memiliki arti satu. Arsitektur monolitik merupakan sebuah arsitektur dalam pembuatan aplikasi dimana semua komponen menjadi satu kesatuan.

Setiap Microservices merupakan aplikasi kecil yang memiliki arsitektur heksagonal sendiri yang terdiri dari logika beserta berbagai adapternya (bahasa pemrograman, dan lain-lain).

Meskipun pendekatan monolitik berfungsi dengan baik untuk beberapa organisasi dan beberapa aplikasi, namun Microservices menjadi populer dengan perusahaan yang membutuhkan kelincahan dan skalabilitas yang lebih besar.

Mengapa Microservices itu Penting

1.Tim dapat lebih responsif terhadap kebutuhan pelanggan

Perusahaan yang mengadopsi arsitektur microservices dapat dengan cepat mengirimkan kapabilitas ketika pelanggan membutuhkan.

2.Ada throughput tim software yang lebih besar

Microservices dibangun di atas prinsip-prinsip Agile dan DevOps, dan membantu tim-tim software untuk berjalan secara paralel sementara iterasi secara cepat pada kemampuan diskrit.

3.Organisasi meningkatkan skalabilitas dan keandalan sistem

Arsitektur microservices yang sukses terus berjalan. Ini sangat bergantung pada otomatisasi yang dapat diulang, mendukung skala layanan, dan menggunakan pola yang dirancang untuk menjaga sistem tetap berjalan bahkan ketika komponen individual gagal.

Microservices di Pivotal

Pivotal membantu Anda mendesain arsitektur microservices berperforma tinggi, dan kemudian menyediakan lingkungan kelas dunia untuk menjalankan microservices Anda.

Pivotal labs

Dengan bekerja bersama tim Pivotal Labs, pada awalnya dapat menargetkan aplikasi yang memerlukan iterasi fitur dan skalabilitas ekstrim, dan kemudian belajar bagaimana membangun tim yang berfokus pada pengiriman (delivery).

Pivotal Cloud Foundry

Deploy dan kelola microservices dengan Pivotal Cloud Foundry — platform cloud-native dari Pivotal yang mempercepat waktu Anda untuk menilai.

Spring

Berdayakan developer Anda dengan pola dari Spring Cloud Services yang mengatasi tantangan utama dan operational overheads saat membangun sistem yang terdistribusi dengan microservices.

Perbandingan: Microservices Versus Arsitektur Tradisional

Arsitektur Microservices

  • Microservices memiliki fokus tunggal. Dengan melakukan satu hal dan melakukannya dengan baik. Layanan mikro ditargetkan pada masalah domain yang spesifik dan berisi semua yang mereka butuhkan (termasuk data) untuk memiliki pengalaman tersebut.
  • Arsitektur microservices menuntut layanan semandiri mungkin, dan menghindari hard-coded untuk layanan lainnya.
  • Layanan microservices sangat ideal untuk tim yang memiliki aplikasi dengan kebutuhan yang terus berubah. Untuk memberikan nilai ke pasar secepat mungkin, microservices dikirim ke produksi secara teratur, melalui otomatisasi.
  • Memiliki tim independen yang memiliki siklus hidup layanan. Transformasi microservices adalah tentang struktur tim seperti halnya tentang teknologi. Layanan-layanan mikro dibangun, dikirimkan, dan dijalankan oleh tim-tim independen. Tidak semua layanan memerlukan treatment ini, namun ini adalah model yang kuat untuk layanan bisnis yang penting.
  • Memiliki pola desain dan teknologi yang menekankan sistem yang terdistribusi dalam skala besar. Tim tidak dapat membangun dan menjalankan microservices dengan pendekatan dan alat yang sama yang menghasilkan software monolitik.

Arsitektur microservices bergantung pada; service discovery, messaging, network routing, failure detection, logging, storage, identity, dan banyak lagi.

Arsitektur Tradisional

  • Memiliki fokus yang luas. Solusi berusaha menyelesaikan banyak tantangan bisnis sekaligus dalam paket software yang terintegrasi secara ketat.
  • Dikombinasikan secara erat. Sistem sering menjadi jaring komponen interdependen yang tidak dapat di deploy tanpa urutan langkah yang dibuat dengan hati-hati.
  • Tergantung pada pengiriman yang terjadwal. Aplikasi dikembangkan dan update dibuat ketika dijadwalkan. Seringkali update tersebut dilakukan secara quarterly atau tahunan.
  • Memiliki banyak tim yang memiliki siklus hidup layanan. Project team bertanggung jawab membangun iterasi pertama pada software, dan kemudian memisahkan untuk tugas berikutnya. Software diserahkan kepada tim operations untuk dipelihara (maintain).
  • Memiliki pola desain dan teknologi. Siloed tools dan proses, fokus pada tahap key development, QA, dan rilis ke produksi, menghasilkan software monolitik.

Source:

https://pivotal.io/microservices

Info lebih lanjut:

www.phintraco.com www.phintracotech.com  | marketing@phintraco.com

 

Continue Reading